Selasa, 29 November 2011

Hikmah Bersabar...


Nak suruh orang bersabar sangat senang tapi nak suruh diri sendiri bersabar bukan perkara yang mudah. Senang atau susah untuk bersabar bergantung kepada seseorang, persekitaran dan masa. Sebenarnya kita dituntut supaya bersabar kerana banyak hikmahnya.

Pertama, dapat mengelakkan daripada penyakit. Jika kita tidak sabar tentu hati dan fikiran serta perjalanan darah dalam diri kita akan terganggu. Contohnya katakan jika kita terlampau marah kepada seseorang kerana ia telah menjatuhkan air muka kita di depan orang ramai maka kita pun tidak sabar dengan terus bertindak balas atau menyerangnya di depan orang ramai juga. Pada masa itu denyutan jantung kita semakin laju dan tekanan darah akan bertambah. Akibatnya jika kita terus bersikap demikian sudah pasti lama-kelamaan kita mungkin diserang sakit jantung atau darah tinggi.

Kedua, dapat mengekalkan hubungan silaturahim. Bila orang melihat sikap kita yang sentiasa bersabar menyebabkan mereka merasa senang dengan kita dan mereka ingin mengekalkan hubungan yang baik dengan kita.


Ketiga, Tuhan akan sentiasa bersama dengan orang yang sabar. Sabar itu adalah separuh daripada iman.

Keempat, amalan bersabar boleh menyebabkan fikiran kita menjadi lapang dan tenang. Mungkin semasa kesusahan tidak berlaku kesenangan tetapi selepas itu barulah kita merasakannya.

Kelima, kajian telah mendapati ketika kita marah berjuta-juta sel dalam darah kita akan mati sedangkan sel-sel tersebut adalah penting untuk kita. Bagi mengelakkan kematian sel yang banyak ia perlu disekat dengan cara menghentikan kemarahan iaitu bersabar.


Walaupun pepatah ada mengatakan bahawa seberat-berat mata memandang berat lagi bahu memikul namun mengamalkan kesabaran sedikit sebanyak dapat meringankan bebanan atau kesusahan yang sedang kita alami.



KEJUJURAN DALAM BEKERJA DAN BEKERJA DENGAN JUJUR..



“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati,
dan bila diamanati dia berkhianat”
***
Di manapun Anda bekerja pasti akan selalu dihantui berbagai macam persoalan. Tak mengherankan, jika banyak pekerja kerap melontarkan keluhan. Masalahnya, keluhan-keluhan ini tidak akan menyelesaikan problem di kantor, malah justru membuat Anda makin tertekan yang bisa menimbulkan stres berat.
Sering kali kita komplain terhadap beban pekerjaan yang diberikan kepada kita, padahal tanpa kita sadari hal tersebut akan menambah berat bagi kita dalam menyelesaikannya, disinilah peran hati yang iklas dibutuhkan. Sebab orang yang iklas itu adalah orang yang berkarakter kuat, sikapnya tidak tergantung oleh ada atau tidaknya pujian maupun penghargaan manusia.
Bekerja dengan hati nurani, kecerdasan dan kejujuran. Sudahkah kita berdoa tiap hari sebelum memulai pekerjaan? suatu pekerjaan akan lebih efektif jika di mulai dengan doa yang pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang baik pula, suasana hati yang buruk akan berpengaruh pada keadaan hari yang buruk pula. Perasaan yang baik akan membantu kita dalam segala hal, mulai dari rasa percaya diri hingga kemampuan menyelesaikan banyak hal.
Awalilah pekerjaaan dengan menyelaraskan pikiran dan hati nurani, bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas adalah bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas adalah bagian dari hati. Apapun aktifitas dan pekerjaan kita, hendaknya bermodalkan kejujuran.
Karena semua agama sesungguhnya mengajarkan kejujuran di dalam bekerja. Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi. Seseorang yang bekerja dengan orang lain, maka ia seharusnya berbuat jujur di dalam kerjanya. Dia tidak mau menipu, memperdaya, bersumpah palsu, dan membujuk di dalam berbagai hal apapun. Bekerja dengan orang lain –atau dalam ruang publik—sudah melayaknya mengedepankan kejujuran. Melalui kejujuran tersebut, maka akan menghasilkan trustyang sangat dibutuhkan di dalam kegiatan bekerja bersama.

Konsep Kejujuran Bekerja
Nabi Muhammad pada lebih dari empat belas abad lalu telah mengajarkan konsep kejujuran (al-amin). Yaitu setelah iman, prioritas pertama kita adalah membangun kredibilitas diri. Efeknya akan timbul komitmen. Hal inilah yang dilakukan Nabi dalam berdakwah. Kredibilitas diri beliau sungguh sangat mengagumkan, sehingga banyak yang tertarik, dan berkomitmen pada Islam.
Menurut beliau, minimal ada tiga sebab sehingga seseorang dapat disebut kredibel, yaitu; pertama, jujur dan terpercaya. Orang jujur itu adalah orang yang merdeka, tidak takut dengan siapa pun, bebas mengatakan serta berbuat benar. Sedangkan pendusta, dalam hidupnya ia seperti terpenjara. Karena dalam bekerja, memiliki modal uang bukanlah hal utama, tetapi kejujuran adalah modal terpenting. Jika kita jujur, Insya Allah pasti akan banyak orang yang percaya meminjamkan modalnya kepada kita atau pun mempekerjakan kita dalam tim mereka.
Kedua, orang kredibel juga adalah orang yang cakap. Orang-orang akan puas dengan apa yang dikerjakannya. Begitu pun Nabi Muhammad, semua orang yang bertemu beliau, merasa puas dengan kinerjanya, yaitu janjinya ditepati, jujur, dan amanah. Seharusnya, kita senantiasa dapat menambah keilmuan tentang pekerjaan yang kita geluti, agar kualitas pekerjaan (amal) kian meningkat.
Ketiga, kredibilitas juga diperoleh jika kita pandai berinovasi atau kreatif. Jaman terus berubah, orang-orang bergerak maju ke depan. Andai kita tidak berubah, lambat bergerak, kita pasti akan tertinggal, terpinggirkan oleh mereka yang kreatif dan inovatif. Apalagi setiap orang pasti senang dengan hal-hal baru. Untuk itulah, kita sekuat tenaga harus mengembangkan diri, terus menambah ilmu, agar berbuat pekerjaan yang kreatif dan inovatif bagi sesama.

Kenapa Kita Harus Bekerja Dengan Jujur?
Ketika memandang hidup di dunia, kita memang harus bekerja sekuat tenaga. Bahkan, seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits, kita beramal duniawi seolah-olah akan berumur panjang. Di saat yang sama, kita pun harus sadar seandainya esok kita meninggalkan dunia ini. Nabi Muhammad juga telah menyebutkan bahwa orang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan mempersiapkan diri menghadapinya Sehingga setiap waktu, selalu dijaga niat dan amal yang terbaik.
Bukankah ada orang yang sudah diberkati dengan pekerjaan sebagai sarana penyejahteraan keluarganya, tetapi bekerja dengan setengah hati, karena belum
dibayar sesuai dengan yang dianggapnya pantas atau hanya karena pekerjaan tersebut dinilai secara pribadi kurang mempunyai bargaining dalam lingkungan dimana dia hidup.
Sedangkan pada saat yang sama, ada saudara kita yang lain, yang mencari kerja, dan sudah lama melamar ke sana ke mari dan bersedia melakukan apa pun dengan serajin-rajinnya, bersedia untuk dibayar dengan apa pun, tetapi tidak ada yang bersedia memberinya pekerjaan.
Meminjam bahasa dar sang motivator, Mario Teguh; seseorang yang sudah memiliki pekerjaan, tetapi tidak bekerja sepenuh hati dan tidak jujur adalah orang yang tidak bersyukur dan kejam. Tidak bersyukur, karena dia menyepelekan awal baik yang diberikan oleh Tuhan sebagai tangga menuju kesejahteraan yang besar, jika dia bersedia bekerja keras dalam kejujuran. Dan kejam, karena ada banyak sekali jiwa-jiwa jujur dan rajin yang sangat membutuhkan pekerjaan, tetapi yang tidak tersedia tempat baginya, karena telah diduduki oleh orang yang bekerja setengah hati itu.




Isnin, 28 November 2011

Sahabat sejati


‘Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati..’
“Sebaik baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya.” (H.R al-Hakim)
ALLAH SWT mencipta makhluk di atas muka bumi ini berpasang-pasangan. Begitu juga manusia, tidak akan hidup bersendirian. Kita tidak boleh lari dari berkawan dan menjadi kawan kepada seseorang. Jika ada manusia yang tidak suka berkawan atau melarang orang lain daripada berkawan, dia dianggap ganjil dan tidak memenuhi ciri-ciri sebagai seorang manusia yang normal.
Inilah antara hikmah, kenapa Allah SWT mencipta manusia daripada berbagai bangsa, warna kulit dan bahasa. Firman Allah SWT dalam surah al-Hujurat ayat 13, yang bermaksud:
“Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan berpuak-puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu sama lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang lebih bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya.”
Dalam Islam faktor memilih kawan amat dititikberatkan. Hubungan persahabatan adalah hubungan yang sangat mulia, kerana kawan atau sahabat berperanan dalam membentuk personaliti individu. Ada kawan yang sanggup bersusah-payah dan berkongsi duka bersama kita, dan tidak kurang juga kawan yang nampak muka semasa senang dan hanya sanggup berkongsi kegembiraan sahaja.
Pendek kata sahabat boleh menentukan corak hidup kita. Justeru, jika salah pilih sahabat kita akan merana dan menerima padahnya. Selari dengan hadith Rasululah saw yang bermaksud:
“Seseorang itu adalah mengikut agama temannya, oleh itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang menjadi temannya.” (H.R Abu Daud).
Bak kata pepatah Arab, “Bersahabat dengan penjual minyak wangi, kita akan menerima percikan wangiannya, manakala bersahabat dengan tukang besi, percikan apinya akan mencarikkan baju kita.”


Apakah ciri-ciri seorang sahabat yang baik?
Seorang bijak pandai berpesan kepada anak lelakinya: “Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut:
  • Jika engkau berbakti kepadanya, dia akan melindungi kamu;
  • Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas balik persahabatan kamu;
  • Jika engkau memerlu pertolongan daripadanya, dia akan membantu kamu;
  • Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, dia akan menerimanya dengan baik;
  • Jika dia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) daripada kamu, dia akan menghargai atau menyebut kebaikan kamu;
  • Jika dia melihat sesuatu yang tidak baik daripada kamu, dia akan menutupnya;
  • Jika engkau meminta bantuan daripadanya, dia akan mengusahakannya;
  • Jika engkau berdiam diri (kerana malu hendak meminta), dia akan menanyakan kesusahan kamu;
  • Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, dia akan meringankan kesusahan kamu;
  • Jika engkau berkata kepadanya, nescaya dia akan membenarkan kamu;
  • Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya dia akan membantu kamu;
  • Jika kamu berdua berselisih faham, nescaya dia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan;
  • Dia membantumu menunaikan tanggungjawab serta melarang melakukan perkara buruk dan maksiat;
  • Dia mendorongmu mencapai kejayaan di dunia dan akhirat.
Sebagai remaja yang terlepas daripada pandangan ayah ibu berhati-hatilah jika memilih kawan. Kerana kawan, kita bahagia tetapi kawan juga boleh menjahanamkan kita.

Hati-hatilah atau tinggalkan sahaja sahabat seperti dibawah:
  • Sahabat yang tamak: ia sangat tamak, ia hanya memberi sedikit dan meminta yang banyak, dan ia hanya mementingkan diri sendiri.
  • Sahabat hipokrit: ia menyatakan bersahabat berkenaan dengan hal-hal lampau, atau hal-hal mendatang; ia berusaha mendapatkan simpati dengan kata-kata kosong; dan jika ada kesempatan membantu, ia menyatakan tidak sanggup.
  • Sahabat pengampu: Dia setuju dengan semua yang kamu lakukan tidak kira betul atau salah, yang parahnya dia setuju dengan hal yang dia tidak berani untuk menjelaskan kebenaran, di hadapanmu ia memuji dirimu, dan di belakangmu ia merendahkan dirimu atau mengkhianati amanahmu. Bila telah di percayai, dia khianati. Bila telah di cintai, dia dustakan.
  • Sahabat pemboros dan suka hiburan: ia menjadi kawanmu jika engkau suka berpesta, suka berkeliaran dan ‘melepak’ pada waktu yang tidak sepatutnya, suka ke tempat-tempat hiburan dan pertunjukan yang melalaikan.
  • Sahabat yang membawamu semakin jauh dari Allah. Seorang yang tidak menambah kebajikanmu di dunia, lebih2 lagi di akhirat. Seorang yang tidak menambah manfaat kehidupanmu di akhirat, bukanlah temanmu yang sebenar.
Hati-hatilah memilih kawan, kerana kawan boleh menjadi cermin peribadi seseorang. Berkawanlah kerana Allah untuk mencari redha-Nya.


Alamat Mimpi...


Hadis :
Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi s.a.w sabdanya: "Apabila hari kiamat telah dekat, jarang mimpi seorang muslim yang tidak benar. Mimpi yang paling benar ialah mimpi yang selalu berbicara benar. Dan mimpi seorang muslim adalah sebahagian dari 45 jenis nubuwwah (wahyu).



Mimpi itu ada tiga jenis:

(1)Mimpi yang baik adalah khabar gembira daripada Allah,
(2) Mimpi yang menakutkan atau menyedihkan datangnya dari syaitan,
(3) Dan mimpi yang timbul kerana ilusi, angan-angan atau khayalan seseorang. Maka kerana itu jika kamu bermimpi yang tidak kamu senangi, bangunlah kemudian solat dan jangan menceritakannya kepada orang lain."
(Muslim)

Huraian :
Setiap daripada kita pernah mengalami mimpi. Mimpi yang hadir ada yang menyenangkan dan ada juga mimpi yang buruk. Namun tidak semua mimpi dapat ditafsirkan makna yang tersirat di sebaliknya. Adakalanya mimpi itu bagaikan angin lalu yang tidak meninggalkan kesan kepada kita dan tidak kurang juga mimpi yang kita alami itu benar-benar menjadi kenyataan. Mimpi bagi orang yang bertaqwa merupakan perkhabaran benar terhadap sesuatu yang akan berlaku. 
Contohnya, Rasulullah s.a.w tidak bermimpi melainkan mimpi-mimpi baginda menjadi kenyataan. Begitu juga dengan nabi-nabi yang lain yang mengalami mimpi yang benar seperti kisah yang melatarbelakangkan sambuatan perayaan Idul Adha. Nabi Ibrahim a.s bermimpi, lalu baginda menceritakan hal mimpinya itu kepada anaknya, Ismail, "Wahai anakku, aku bermimpi menyembelihmu. Bagaimana pendapatmu?" (as-Shaffat: 102). Kerana yakin mimpi itu datang daripada Allah S.W.T, maka nabi Ismail a.s merelakan dirinya dikorbankan. Allah menghargai kesetiaan hamba-hamba-Nya yang soleh ini lalu menggantikan Ismail dengan seekor kibas. Begitu juga dengan kisah Nabi Yusuf a.s. 
Diceritakan bahawa pada suatu hari nabi Yusuf mengkhabarkan kepada bapanya nabi Ya'qub,"Wahai bapaku, aku melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadaku." (Yusuf: 4). Ternyata mimpi ini membawa petanda baik bahawa nabi Yusuf akhirnya diangkat menjadi pemimpin yang berkuasa dan bijak. Namun mimpi bagi insan yang jauh dari keimanan kebanyakannya datang daripada syaitan. Jika mimpinya itu benar-benar menjadi kenyataan maka itu adalah sebagai peringatan daripada Allah SWT agar mereka yang jauh daripada kebenaran (hidayah) itu kembali dekat kepada-Nya.




Wang Ringgit atau Kawan?


Assalamualaikum..

Sekian lama menyepi akhirnya dapat juga saya duduk merenung paparan skrin komputer riba yang kian diselaputi debu-debu ini. Tiada niat langsung untuk menjauhkan diri dari dunia penulisan yang sememangnya saya minati sebagai pengisi ruang kebosanan dan mencurah sisa tekanan. Dua minggu kebelakangan ini saya memberi tumpuan 98 peratus terhadap kerja dan pelbagai kisah suka-duka saya dengar dan alami. Secara jujurnya saya tidak pernah memberi tumpuan pada kadar setinggi ini terhadap bidang kerja saya selama ini. Alhamdulillah hasilnya membuat saya tersenyum panjang.

Kadang-kadang kita melihat pengorbanan itu seolah-olah suatu siksaan yang membebankan. Namun pada hakikatnya pengorbanan itulah yang menjadi jambatan menuju ke arah kebahagiaan dan kenikmatan. Cuma adakalanya benteng kesabaran semakin runtuh dan kita mulai berserah kepada sikap putus asa. Keutuhan atau kekuatan daya mentaliti tidak dapat lagi menerima sebarang bentuk ujian yang mendatang.

Perkara yang ingin saya singkap di sini adalah sebagai renungan buat diri saya dan juga para pembaca yang sudi meluangkan masa membaca artikel ini. Apa yang ingin saya paparkan hanyalah pandangan saya secara peribadi melalui kacamata sendiri. Tiada terlintas untuk saya menulis sebarang unsur provokasi mahupun diskriminasi terhadap mana-mana pihak.



Berkawan biar berjuta tetapi musuh jangan dicari walaupun kita sedar ada di kalangan kawan itu menjadi duri dalam daging. Perihal duri dalam daging ini berlaku kepada seorang kawan rapat yang juga memainkan peranan sebagai bos kepada saya sendiri. Saya mengetahui segenap kisah yang dianggap rahsia dari pangkal hinggalah ke hujungnya. Saya bukan kaki ampu, tetapi apa yang berlaku kepada beliau terlalu berguna sebagai pedoman buat diri saya dan apalah salahnya saya berkongsi diruangan ini sebagai pedoman bersama.

Duit! Wang ringgit! Saya terpaksa akur bahawa zaman ini adalah zaman yang begitu bergantung kepada wang ringgit. Kerana wang manusia bahagia dan kerana wang jugalah ada jiwa-jiwa yang merana. Sejenak saya merenung dan berfikir, wang atau kawan yang lebih penting? Apa pandangan anda jika merenung persoalan ini dua kali? Saya kebuntuan kerana faktor peredaran zaman mampu merubah pegangan dan tanggapan.

Sebenarnya saya tidak layak untuk masuk campur dalam hal yang menimpa kawan saya ini kerana permasalahan yang melibatkan golongan tauke. Cerita wang puluh-puluh, ratus-ratus ribu sememangnya bukanlah setaraf dengan jawatan yang saya sandang. Tetapi sebagai kawan saya perlu bertanggungjawab untuk memberi pandangan dan bantuan dari aspek moraliti dan mentaliti. Kerana "benda" yang dipanggil "wang"manusia sanggup memutuskan tali silatul-rahim. Inilah perkara yang saya bingungkan. Kerana wang, kawan yang dulu seperti belangkas kini menjauh dan terus menjauh.



Saya ingin tutup penulisan kali ini dengan beberapa soalan.

1. Wang atau kawan lebih penting?

2. Apakah cara paling sesuai untuk dijadikan panduan sebagai proses pendamaian?(Mengambilkira aspek perasaan "dendam" "sakit hati" orang yang mengalami)

Sekian.




Mengenali Kawan Biasa atau Teman Istimewa...

Mengenali Kawan Biasa atau Teman Istimewa...



Assalamualaikum… Indahnya alam percintaan itu apabila ia digauli dengan pelbagai rasa emosi yang mengubah-ngubah rentak hati. Dalam edisi Bicara Cinta kali ini saya ingin menyingkap tentang tanggapan seseorang terhadap diri kita sama ada sebagai teman yang istimewa di hatinya atau sekadar kawan biasa. Dalam sebuah perhubungan yang terjalin, baik di pihak lelaki mahupun wanita akan mengharapkan sebuah ikatan yang teguh. Kalau boleh hubungan itu ingin diakhiri ke jijang pelamin. Pengharapan ini dibuat setelah timbulnya titik-titik keserasian, persefahaman dan lain-lain faktor yang akan menjurus pasangan itu ke arah gerbang perkahwinan.

Namun begitu, setiap titik keserasian dan persamaan ini barangkalitidak akan terlihat kalau sesebuah perhubungan itu baru terjalin. Malah jika terjalin sekalipun belum tentu akan terungkap atau diakui oleh hati "Ya, inilah dia insan yang aku cari untuk dijadikan pasangan sepanjang hayat". 

Tahukah anda bahawa ada sesetengah orang lebih suka berkawan tetapi tidak mahu mengakhirinya ke alam rumahtangga? Pernahkah terjadi setelah anda berkawan sebegitu lama dengannya dan si dia juga pernah meluahkan rasa sayangnya terhadap anda tetapi akhirnya anda dengar perkhabaran bahawa si dia telah berkahwin dengan orang lain. Bukankah anda yang menjadi teman setianya pada setiap ketika dan waktu dalam hidupnya selama ini? Apa perasaan anda? Kecewa, terluka, remuk hatiku atau lain-lain perkataan yang sinonim untuk menggambarkan perasaan yang anda alami itu. Memang mengecewakan kerana kepada si dialah anda menaruh harapan dan bergantung harap untuk hidup bersama setelah sekian lama mengenali hati budinya.

Jadi bagaimanakah untuk mengetahui bahawa anda hanyalah kawan biasa pada tanggapannya dan bukanlah seseorang yang istimewa di hatinya? Mungkin fakta-fakta di bawah boleh membantu kita mengenali reaksi sebenar yang terbuku di lubuk hati si dia agar perkara mengecewakan tidak berulang lagi.



1. Jarang sekali mengucapkan kata-kata rindu

Kebiasaannya, bagi mereka yang dilamun percintaan pasti akan merasakan tiada apa yang mampu menahan gelodak rindu dari muncul kecuali apabila mendengar atau menerima perkhabaran dari si dia. Sehari tidak menerima pesanan ringkas darinya jiwa jadi tidak keruan. Atau mungkin jika tidak mendengar suaranya umpama dunia gelap gelita. Perasaan rindu itu tidak tertahan dan kalau boleh setiap hari anda ingin bertemu dan berada di samping si dia.

Tetapi kalau si dia jarang atau tidak pernah walau sekali mengucapkan kata rindu, sayang dan cinta atau sebagainya; anda perlu sedar bahawa kehadiran anda di sisinya hanyalah sekadar kawan biasa sahaja. Perasaan tidak boleh ditipu dan kalau benar-benar rindu orang akan meluahkan rasa rindu itu dari lubuk hati kerana rindu itu bukanlah sekadar pengucapan manis yang lahir dari mulut semata-mata.



2. Tidak mengajak anda bertemu keluarga

Bagi sesebuah perhubungan yang serius biasanya akan diakhiri ke alam perkahwinan. Ada yang bertemu dalam jangkamasa yang singkat tetapi sudah mengajak anda bertemu dengan keluarganya agar ikatan yang terjalin itu terus diperkukuhkan. Tetapi kalau sudah lama anda menjalin hubungan dengannya namun tiada sebarang tanda dia si dia ingin membawa anda bertemu keluarganya atau mungkin pelbagai alasan diberikan apabila anda mula bicara tentang keluarga maka faham-faham sahajalah apa maksud yang tersirat di hatinya.



3. Sering memperkenalkan anda sebagai kawan baik

Istilah popular dewasa ini adalah "teman tapi mesra". Pernah atau tidak anda perhatikan si dia seringkali memperkenalkan anda sebagai kawan baiknya di hadapan rakan-rakannya yang lain. Dia jauh sekali mahu memperkenalkan anda sebagai teman istimewanya. Jika perkara ini berlaku, maka anda harus sedar bahawa si dia kurang berminat untuk mengakui anda sebagai kekasihnya.

Perihal ini berlainan sama sekali dengan mereka yang benar-benar dilamun cinta. Biasanya orang yang dilamun rasa cinta tidak akan teragak-agak untuk memperkenalkan insan istimewa di hatinya kepada khalayak umum.



4. Gurauan kasar

Kadangkala bukan sikap semulajadi seorang lelaki itu untuk berlagak kasar di hadapan wanita. Ini kerana mereka sering beranggapan bahawa wanita adalah insan yang lemah dan terlalu sensitif. Tetapi jika si dia sering bergurau dengan luahan kata-kata yang agak kasar dan sensitif, itu tandanya si dia hanya menganggap anda sebagai teman biasa sahaja.

Kawan seringkali tidak kisah dengan apa yang kawan perkatakan kerana mereka tiada sebarang ikatan istimewa. Tetapi jika anda adalah kekasih, nescaya si dia akan sedaya upaya menjaga perasaan dan hati anda daripada dilukai secara sengaja atau tidak.



5. Tidak kisah apa yang anda lakukan

Lazimnya wanita itu bersifat terlalu sensitif. Maka tidak hairanlah apabila lelaki bersikap kasar sedikit atau meluahkan kata-kata yang sensitif mereka akan cepat terasa hati. Anda mungkin pernah meminta pendapat dari pandangan si dia tentang baju yang anda pakai, pekerjaan yang anda buat dan lain-lain lagi namun jawapan yang diberikan hanyalah biasa-biasa sahaja.

Jawapannya langsung tidak meyakinkan. Jika ini yang berlaku maka eloklah anda berpendirian bahawa kehadiran anda di sisinya hanya sekadar kawan biasa dan bukanlah seorang teman yang istimewa.

Kesimpulan

Walau apa jua yang anda lakukan dalam mencari sebuah cinta, anda perlu waspada kerana apa juga tindakan yang anda lakukan anda yang bakal menerima akibatnya. Jangan melakukan perkara yang mungkin boleh memalukan diri anda sendiri. Anda perlu mengawal perasaan dan jangan terlalu mudah menyukai atau mencintai seseorang tanpa keyakinan dan sebab yang kukuh. Sekian.






BEBAN RINDU YANG TAK SUDAH.....





BEBAN RINDU YANG TAK SUDAH......



Rindu Pada Seseorang

Ada sesetengah perkara itu akan dirindui kerana kenikmatan mengalami perasaan indah menghadapi dan memilikinya. Sebagai contoh memori indah pengalaman cinta dulu-dulu yang kini sekadar bersarang di ruang kenangan. Jika direnung kembali pasti bibit-bibit senyum sendiri akan menggamit tetapi apakan daya, mungkin kepasrahan kepada ketentuan yang Maha Kuasa dalam menentukan perihal jodoh dan ajal menjadikan kita tabah menghadapinya. Jika ditanya apakah perasaan yang melanda di sudut hati pada saat melihat si dia bahagia bersama jodohnya kini, jawapan yang mungkin terpacul hanyalah "gembira".



Rindu Pada Bingkisan Kenangan

Kerinduan yang paling ketara adalah saat melalui usia remaja. Ketika melalui zaman kegemilangan menempuh alam persekolahan semestinya membawa sejuta keindahan. Tambahan pula bagi mereka yang melalui kehidupan berdikari di asrama penuh yang sememangnya "penuh" dengan pengalaman. Mungkin indah, perit, seram dan sebagainya lagi. Sesetengah perkara yang dipanggil peristiwa itu memberi impak dalam diri insan yang menempuhnya. Balasan kenakalan yang pernah diterima mungkin menjadikan seseorang itu lebih berhati-hati dan peka dalam melakukan sebarang kegiatan yang tidak munasabah. Melalui alam dewasa ternyata singkat jika dibandingkan dengan menikmati alam remaja yang tidak dibebani tanggungjawab sebenar.



Kesimpulan

Rindu itu adalah suatu keindahan dalam kenikmatan yang dialami oleh manusia dalam mengekspresikan memori. Mengenang perkara yang sudah berlalu pergi adalah cara terbaik untuk kita menilai kesilapan berulang. Walau seperit mana sekalipun kenangan itu, ianya tetap akan menjadi medan pengembaraan yang menghantui. Walaupun pepatah mengatakan "barang yang lepas jangan dikenang", tetapi pada pendapat saya maknanya adalah supaya kita menginsafi kesilapan yang lalu agar tidak berulang kembali.

Anda adalah pembaca yang bijak, anda mampu menilai kerinduan yang anda alami. Sekian.






Sabtu, 26 November 2011

Dihargai oleh studentku... Terima kasih... (^^,)..


Terima kasih studentku...

Bukan ini yang kami mahukan sebagai seorang pengajar.... Cukuplah dengan kamu semua mengamalkan segala ilmu yang kami berikan dengan sebaik2nya...

Sedar atau tidak sebenarnya tugas yang dilakukan oleh warga guru adalah tugas yang amat berat iaitu usaha untuk ‘memanusiakan’ manusia, untuk membentuk insan bersahsiah dan bermoral tinggi serta sentiasa menyeru murid-muridnya ke arah kebaikan. Sebagaimana firman Allah dalam surah Fussilat ayat 33 yang bermaksud ;

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Siapakah yang lebih baik kata-katanya daripada seseorang yang menyeru kepada Allah dan beramal soleh dan berkata : sesungguhnya aku dari kalangan orang Islam.

Warga guru sebenarnya menyambung dakwah Rasulullah saw iaitu menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran yang dilakukan oleh para pelajar. Sebagaimana sabda Rasulullah saw

من رأى منكم منكراً فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان

Sesiapa di kalangan kamu yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia mencegahnya dengan tangan. Sekiranya tidak mampu maka cegahlah dengan lidah. Sekiranya tidak mampu maka cegahlah dengan hati. Itu adalah selemah-lemah iman.( Imam Muslim )

Kerjaya ini juga akan dapat saham akhirat yang tidak putus-putus dengan ilmunya yang diambil manfaat oleh pelajarnya dan mengamalkan hadis Rasulullah saw ;

قال إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاثة صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له

Apabila meninggal dunia seseorang maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara ; sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak soleh yang mendoakan untuknya. ( Imam Muslim)

Semua yang disebut di atas akan diperolehi sekiranya dilakukan semata-mata untuk mencari reda Allah. Dengan kata lain niat hendaklah ikhlas. Alangkah ruginya sekiranya tugasan yang dilakukan hanya kerana menjalankan tanggungjawab mengajar semata-mata, cukup bulan dapat gaji dan elaun. Langsung tidak fikirkan macam mana dengan ibadat mereka, akhlak mereka dan masa depan mereka.

Sememangnya tidak dinafikan tugas guru pada masa kini amat berat dengan masalah keruntuhan moral. Dulu masalah disiplin pelajar berkisar dengan merokok, ponteng kelas, vandalisme tapi pada masa kini pelajar terlibat dengan minuman keras, pil khayal, merempit, curi dan yang paling membimbangkan ialah seks bebas. Semua ini adalah cabaran buat insan yang bernama guru. Apatah lagi pelajar masa kini tidak boleh ‘disentuh’ langsung. Silap hari bulan guru boleh disaman oleh ibubapa pelajar.

Sesungguhnya pengorbanan seorang guru terlalu besar. Namun terdapat pelajar langsung tidak menghargainya. Seorang guru boleh menghadiri kelas tambahan petang, malam malah mengorbankan cuti hujung minggu untuk membantu pelajarnya memperoleh kecemerlangan. Namun pelajar tanpa rasa bersalah ponteng kelas tersebut. Guru mencurahkan ilmu sebaik mungkin dan mengharapkan pelajar mengulangkaji serta mengamalkannya, namun mereka biarkannya ilmu itu hilang begitu sahaja. Guru sentiasa mendoakan untuk pelajarnya agar mendapat kecemerlangan namun pelajar setelah mendapat kecemerlangan terus melupakan gurunya. Guru sentiasa mengingati wajah anak didiknya walau pun telah bertahun-tahun, Cuma nama sahaja terlupa. Tapi pelajar sengaja mengelakkan diri bila bertembung atau buat-buat tidak kenal bekas gurunya. Semua itu guru tidak ambil kisah, janji di akhirat dapat ganjaran di sisi Rabb yang tidak pernah lupa, Tuhan yang tidak pernah terlepas pandang terhadap amalan hambanya. 
Wahai insan yang masih seorang pelajar atau pernah bergelar pelajar. Doakanlah kebaikan untuk gurumu, ucapkanlah penghargaan dan terima kasih untuknya dan sapa dan bertanya khabarlah mereka bila bertemu. Percayalah, Semua itu amat mengembirakan hati mereka. Jadilah insan yang berterima kasih dan mengenang budi. Sesungguhnya sesiapa yang tidak berterima kasih kepada manusia nescaya dia seorang yang tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah sebagaimana mafhum hadis Nabi. Siapalah kita tanpa guru. ‘TERIMA KASIH CIKGU’.

Ahad, 20 November 2011

13/10/1957 hingga 31/10/2011

AL-FATIHAH...

Dikisahkan ketika Allah mencipta Al-Maut (kematian) dan menyerahkan kepada Izrail, maka berkata malaikat Izrail, “Wahai Tuhanku, apakah Al-Maut itu?”. Maka Allah menyingkap rahsia Al-Maut itu dan memerintah seluruh malaikat menyaksikannya. Setelah seluruh malaikat menyaksikannya Al-Maut itu, maka tersungkurlah semuanya dalam keadaan pengsan selama seribu tahun. Setelah para malaikat sedar kembali, bertanyalah mereka, “Ya Tuhan kami, adakah makhluk yang lebih besar dari ini?” Kemudian Allah SWT berfirman: “Akulah yang menciptakannya dan Akulah yang lebih agung daripadanya. Seluruh makhluk akan merasakan Al-Maut itu”.
Kemudian Allah memerintahkan Izrail mengambil Al-Maut. Walau bagaimanapun, Izrail khuatir jika tidak terdaya untuk mengambilnya sedangkan Al-Maut lebih agung daripadanya. Kemudian Allah memberikannya kekuatan, sehinggalah Al-Maut itu menetap di tangannya. Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga barat dan timur dapat dijangkau dengan mudah olehnya.
100 hari sebelum kematian – Ini adalah tanda pertama dari Allah kepada hambanya dan hanya akan disedari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma sama ada mereka sedar atau tidak sahaja. Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil.
40 hari sebelum kematian – Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arasy Allah. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih akan merasakan seakan-akan bingung seketika.
7 hari sebelum kematian – Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba- tiba ianya berselera untuk makan.
3 hari sebelum kematian – Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita iaitu di antara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian hujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.
1 hari sebelum kematian – Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang iaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.
Hari kematian – Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

Di Pusara Arwah Abah...










Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...